Interpretasi dan Kontekstualisasi Kalimat Larangan dalam Alquran

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui pengertian, bentuk, makna, dan kaidah nahy. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data metode kepustakaan. analisis yakni isi dengan unsur interpretasi deskripsi. Dalam ditemukan hasil berdasarkan pada pembacaan terhadap kitab-kitab memuat perihal makna-makna kalimat larangan bahwa nahy meninggalkan suatu perbuatan karena haram atau makruh pihak lebih tinggi. Sedangkan bentuk sangat beragam. Di antara ragam shigat berupa fi’il mudhari’ didahului oleh la nahy, nafi, amr menunjukkan sebuah larangan, kata pernyataan menggunakan kalam khabariyah. samping makna pelarangan, namun terkadang bisa berubah menjadi: do’a, karohah, ihtiqar/ya’s, irsyad, dawam, bayanul aqibah, tamanny, tahdid, tubikh, i’tinas, iltimas. meliputi: pertama, awal pengharaman, seketika langgeng; kedua, ketika pelarangan merupakan perkara tidak mungkin dihindari maka dilalah atas diharuskan menjahui; ketiga, ada secara global berlaku keseluruhannya; keempat, berbentuk khabar; kelima, kemafsadat-an.